23 Februari 2015

CerPen

 Saya akan menceritakan pengalaman saya jatuh diselokan Hotel. Ini adalah pengalaman memalukan saya setahun yang lalu.
Ini adalah masa-masanya saya jadi anak nakal dan mungkin hari yang paling SIAL. Jadi, Jangan tiru adegan saya...
Sebelum saya cerita, saya akan memberitahu profil saya. Saya beralamat di Komp. Griya Permata Asri blok E7/3 Serang, Banten. Saya masih duduk dikelas 9 dan bersekolah
di SMPN 1 Kota Serang, mantan RSBI (pamer dikit lah...:v ). Okelah kalo begitu kita mulai saja ceritanya... berawal pada hari jumat saat bel sekolah berbunyi tanda masuk kelas,
waktu itu saya masih kelas 8. Disekolah saya mempunyai kebiasaan bertadarus berjamaah setiap hari selasa sampai sabtu setelah bel masuk dan pada hari jumat diadakan SKJ
atau jalan sehat.
http://www.bantenbiz.com/berkas/content/dir/491/HOTEL003.jpg
Hotel "Abadi"

Setelah bertadarus, kebetulan hari itu jadwalnya jalan sehat. Semua murid-murid berkumpul di lapangan sekolah dengan memakai baju olahraga,mencari pasangan 
dan berbaris dengan rapih. Saya berpasangan dengan teman sekelas saya Raqqi. Lalu Pak Guru memanggil satu - persatu kelas yang berangkat duluan. Kelasku dipanggil 
terakhir karena sebagian besar muridnya tergolong sukar untuk rapih. Semua orang meninggalkan sekolah kecuali satpam, saya menghabiskan kegiatan jalan sehat dengan
mengobrol dengan Raqqi. Di jalan kira-kira 500 meter dari sekolah, tiba-tiba anak kelas 7 berbondong mendahului barisan kita (saya dan Raqqi) dan anak kelas 9. Barisan yang
awalnya rapih kini menjadi berantakan... Kelas 9 dan kelas 8 mulai berlari ingin menyusul kelas 7, layaknya lomba lari marathon. Raqqi memintaku untuk berlari, saya menolaknya
dengan alasan capek. Tak lama kemudian Raqqi bertemu Bagus (Teman satu kelas) yang sedang mendahuluinya dan mengejarnya. Mau tidak mau saya juga berlari mengejar mereka.

Setengah jalan berlalu, baju saya sudah basah karena keringat. Saya sudah bersama Raqqi lagi dan ditambah Bagus, mereka sangat mudah disusul. Badan gendut 
merekalah yang mempengaruhinya. Kami mengobrol tentang Game, Teknologi masa kini, dan lain-lain. 5 menit kemudian, Fandi (teman satu kelas juga) muncul dari belakang kami 
dan menantang saya untuk lomba lari dan dia ingin pasang taruhan Susu UHT yang ada di Kantin. Saya berpikir jika Fandi berlomba dengan saya, otomatis saya pasti kalah. 
Dia menang juara 1 saat tes lari 2,4 km disekolah saya. Tetapi saya tidak boleh takut, kalah itu resiko.. wkwkwkwk...  Akhirnya saya bertekad untuk menerima tantangan tersebut.
Saya dan Fandi mulai lari dengan start berdiri, dan benar saja dia sangat cepat dalam hal berlari.. saya tertinggal jauh dengan Fandi, namun saya tidak menyerah demi Susu di kantin :v.

Seperempat jalan lagi untuk sampai tujuan, saya sudah tidak kuat lagi berlari, Fandi sudah tak tahu dimana.. saya sudah menyerah, lunturlah harapan saya untuk mendapat Susu UHT.
Saya berhenti sejenak didekat selokan Hotel "Abadi" dengan posisi seperti ruku dalam sholat. Tiba-tiba entah anak kelas 9 atau kelas 7 seperti main kucing-kucingan dan menyenggol pinggang saya
sehingga saya jatuh ke selokan Hotel. Anak yang mendorong saya pergi begitu saja karena tidak tahu. Aromanya sangat busuk dan kotor, saya sangat sial pada hari itu. Untungnya selokan ini 
hanya sedalam pinggang saya. Sudah kalah taruhan, didorong keselokan lagi :v :v :v... Saya hampir tidak bisa bergerak karena beratnya kaki untuk diangkat... anak-anak kelas 7 iba melihat saya
tetapi mereka tetap berjalan sehat. Sampai saya bertemu Bu Uus (Wali Kelas Saya) dan terkejut melihat saya tak berdaya di selokan. Beliau membantu saya dengan menarik tangan saya.

Saya bercerita tentang kejadian yang sebenarnya, Bu Uus lalu menasihati saya untuk berhati-hati dan jangan main taruhan. Selama di Jalan, semua mata murid tertuju pada saya.
Tidak tahan dengan itu, saya izin ke Miss Uus untuk mencari kamar mandi. Miss Uus bilang kalau sebentar lagi kita sampai sekolah. Tetapi saya tetap ngeyel ingin cepat-cepat kekamar mandi.
Dengan beberapa permohonan, Miss Uus mengizinkan. Saya memasuki gang kecil menuju ke kampung untuk mencari kamar mandi. Sama seperti dijalan, mata orang tertuju pada baju saya.
Setelah kekamar mandi dirumah warga, Aroma dan warna baju tidak dapat hilang. Malah makin parah... Saya mengendap-ngendap pulang kesekolah. Sebelum masuk ke gang kecil, saya bertemu
dengan Raqqi dan kawan-kawan. Mereka menanyakan apa yang terjadi.. saya menceritakannya pada saat Pak Yanto (Guru OlahRaga) lewat dengan sepeda dan menanyakan pertanyaan yang sama.

Mereka semua tertawa mendengar kejadian yang menimpa saya. Pak Yanto lalu meminjamkan sepedanya kepada saya untuk cepat sampai di sekolah. Saya sangat senang dan segera 
menaikinya. Saya mengowes sepeda dengan kecepatan yang tinggi agar orang-orang tidak melihat baju kotor ini. Sesampainya disekolah, saya langsung bergegas kekamar mandi di Mushola.
Selama anak-anak lain pada belajar, saya menggosok-gosok baju kotor dan mandi dengan sabun yang selalu tersedia di tas saya. Raqqi dan kawan-kawanlah yang mengambil sabun dari tasku. Selesai mandi, saya pergi kekelas untuk mengambil pakaian seragam sekolah.. apesnya, saya tidak membawa celana biru SMP. Dikelas, saya ditertawakan dan diberi nasihat oleh Miss Ayi (Guru PKN) 
yang sedang mengajar dikelasku. Di saat belajar, aroma selokan sangat menguasai kelasku. Beberapa murid ada yang memakai aromatherapic roll on, ada yang keluar kelas, dan ada yang kekamar mandi.. 
entah itu mual atau ingin Buang Air Kecil. Miss Ayi menyuruhku untuk mengganti celana kotor dengan celana senam yang dipakai guru sehari-hari. Saya terdiam, celana senam guru sangatlah besar ukurannya, pasti longgar dong.. dan  celananya mirip celana Rhoma Irama, sangat lebarrrr..... saya tertawa sendiri membayangkan celana itu dipakaiku. Tetapi apa boleh buat, demi kenyamanan belajar dan terbebas dari kutukan aroma busuknya selokan hotel. Akhirnya saya pergi ke pendopo untuk mengambil celana guru. Kebetulan bel istirahat sudah berbunyi. Alhasil, penampilanku sangat lucu dengan baju seragam sekolah dan celana yang lebar berwarna merah.. 
Fandi cekikikan melihatku dan menagih uang untuk membeli Susu UHT. Setelah bel masuk, saya boleh masuk kekelas dan melakukan KBM seperti biasa.

Demikian pengalaman memalukan saya, Semoga kalian tidak bosan membaca cerita saya.. Sekian dan Terima Kasih... :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar